0

Suku Sasak, Dusun Sade

Posted by Hasna Salsabila Mumtaz on 03.23 in
 Suku Sasak, Dusun Sade

Tinggal di rumah beratap alang-alang, menenun kain-kain indah, menarikan tarian tradisional. Itulah kehidupan sehari-hari suku Sasak di Desa Wisata Sade. Mereka hidup meneruskan tradisi nenek moyang.


A. DESA WISATA
Dusun Sade terletak di Desa Rembutan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Sade merupakan salah satu desa tradisional yang dijadikan "desa wisata". Jaraknya hanya sekitar 30 km dari kota Mataram. Lokasinya mudah dicapai sehingga banyak dikunjungi turis. Sade pertama kali dikunjungi oleh turis dari Belanda pada tahun 1975.
Konon, Dusun Sade didirikan sekitar tahun 1097. Saat ini, Dusun Sade dihuni 250 kepala keluarga atau sekitar 713 jiwa. Mata pencaharian utama suku Sasak di Sade adalah bertani. Selain itu, mereka juga membuat kerajinan kain tenun secara tradisional.


B. KESENIAN
Dusun Sade merupakan pusat suku Sasak bagian selatan. Terdiri dari 15 kelompok marga yang dipimpin oleh kepala suku. Suku Sasak Sade masih meneruskan tradisi. Kesenian-kesenian tradisional sering dipentaskan pada acara pernikahan, khitanan, peringatan hari kemerdekaan RI, maupun untuk menyambut tamu.
Beberapa tarian tradisional yang sering dipentaskan, diantaranya; tari Gendang Belek. Tarian ini ditarikan oleh dua penari pria dewasa yang masing-masing memukul gendang besar. Tari Petut adalah tarian dua orang anak laki-laki untuk menghibur anak yang akan disunat. Peresean adalah atraksi tarung antara dua pria dewasa yang menggunakan tongkat rotan. Biasanya dipentaskan pada 17 Agustus.




C. BERTANI
Saat menanam, dimulai pada bulan November. Bulan April-Mei adalah masa panen. Masa Begawi, pada bulan Juni-Oktober, diisi dengan acara-acara yang bersifat syukuran. Upacara panen sendiri mulai langka ditemukan.
Hasil bumi Sade adalah padi, jagung, kedelai, dan ubi. Makanan sehari-hari suku Sasak adalah dari yang tumbuh di lingkungan mereka. Contohnya, mereka makan sayur daun kelor dan lauk ubi. Masyarakat Sade memang terbiasa memanfaatkan setiap hal yang ada di sekitar mereka. Bahan-bahan yang ada mereka olah agar berguna dan tidak terbuang percuma.



D. KERAJINAN
Kaum perempuan Sasak Sade telah menenun sejak kecil. Dalam waktu seminggu, mereka bisa membuat satu selendang. Dalam sebulan, mereka dapat membuat sepotong kain besar. Bahkan, benang tenun pun mereka buat sendiri dari kapas. Mereka juga bisa menganyam tikar.
Kaum pria Sasak Sade juga bisa membuat kerajinan walaupun tanpa keterampilan khusus. Kerajinan yang dibuat bukan untuk dijual, melainkan untuk digunakan sendiri. Mereka bisa menganyam kipas dari daun memali (sejenis daun kepala dan lontar).
Mereka juga membuat alat musik tradisional dari kulit sapi atau kerbau. Membuat atap rumah dari ilalang, membuat topi daun untuk dipakai, serta bertugas memelihara dan membangun rumah.


E. BANGUNAN
Di setiap satu desa Sasak, terdapat 5-10 rumah dan 1 lumbung. Ada tiga komponen bangunan Sasak, yaitu:

1) Bale tempat tinggal atau rumah adat masyarakat atau bale gunung rateuh.
2) Alang atau tempat menyimpan bahan pangan seperti padi. 
3) Beruga yang terdiri dari sekenam (6 tiang) dan sekepa (bale-bale). Beruga dan sekepa digunakan untuk tempat khitanan, pertemuan, dan ritual lainnya.
Rumah Sasak terdiri dari dua bagian, yaitu langen dalam dan langen luar. Langen dalam terbagi dalam 2 kamar: bali dalam (tempat melahirkan) dan dalam bali (tempat memasak dan tidur khususnya untuk anak-anak perempuan).

Bagian dalam rumah dipisahkan oleh 2-3 anak tangga. Langen luar terbagi menjadi sangkok (serambi) kanan sebagai tempat tidur anak laki-laki dan sangkok kiri untuk tempat ibu menenun, menampi beras, dan melakukan kegiatan rumah tangga lainnya.
Bangunan rumah Sasak terbuat dari kayu, bambu, anyaman bambu, dan alang-alang. Pintunya rendah berbentuk melengkung. Jika penduduk ingin membuat bangunan rumah modern, mereka dipersilahkan untuk membuatnya diluar Dusun Sade.

(sumber: Potret Negeriku Desember 2010)

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Hasna Salsabila Mumtaz All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.